Jonatan Christie Keluar dari Pelatnas Ulang Momen 12 Tahun Lalu Saat Masih Junior, PBSI Siapkan Program Percepatan untuk Alwi Farhan Dkk – Semua Halaman – Bolasport – https://bit.ly/4mjonqP – #arenanews

May 16, 2025 at 07:40PM

Bulu Tangkis Indonesia,

Jonatan Christie Keluar dari Pelatnas Ulang Momen 12 Tahun Lalu Saat Masih Junior, PBSI Siapkan Program Percepatan untuk Alwi Farhan Dkk – Semua Halaman – Bolasport

0f66e99f-32d4-4277-94a3-183dd905-20250515033343.jpeg

0f66e99f-32d4-4277-94a3-183dd905-20250515033343.jpeg

BOLASPORT.COM – Keluarnya pebulu tangkis tunggal putra Indonesia, Jonatan Christie, dari pelatnas PBSI mengulang momen saat dia masih junior.

Pada 2013, Jonatan yang masih berusia 16 tahun menjadi tumpuan tunggal putra Indonesia bersama Anthony Sinisuka Ginting dan Ihsan Maulana Mustofa.

Mereka sudah diikutkan ke turnamen besar termasuk Sudirman Cup dan Thomas Cup karena tidak ada tunggal putra senior di pelatnas.

Saat ini, tunggal putra pelatnas yang sedang menapak karier ke level senior adalah Alwi Farhan, Yohanes Saut Marcellyno, dan Moh.Zaki Ubaidillah.

"Jujur, itu menjadi pertimbangan cukup berat (keluar dari pelatnas), tetapi justru saya punya pemikiran yang lain. Hal ini mungkin memberi kesempatan lebih banyak kepada mereka," kata Jonatan kepada media, termasuk BolaSport.com di pelatnas Cipayung, Jakarta.

"Mungkin mereka akan bisa lebih lebih banyak jam terbang untuk bertanding di beberapa pertandingan yang mungkin kalau saya masih stay, saya katakanlah 8 turnamen harusnya untuk junior, tetapi saya harus berangkat."

"Tetapi, ketika saya tidak ada disini mungkin bisa jadi mereka mengikuti 10 turnamen. Jadi ada tambahan pengalaman yang mungkin mereka bisa dapatkan."

"Jadi ya itu memang salah satu pertimbangan yang cukup berat juga. Kalau dari pemikiran saya untuk mengejar Olimpiade Los Angeles 2028 itu pasti karena jujur masih ada api dalam diri saya."

"Saya juga tetap masih mau berprestasi pastinya dan tidak ada terbersit sedikit pun di pikiran saya untuk di luar malah jadi lebih santai."

"Yang saya butuhkan memang sebenarnya hanya lebih fleksibel dari jam latihan dan juga dari tempat latihan juga."

Jonatan menjelaskan jam latihan di pelatnas ada jadwal dan dia tidak bisa mengabaikan kondisi dia yang sudah berkeluarga hingga lokasi rumah yang cukup jauh dari pelatnas.

"Jadi kalau ditanya seperti itu, tidak ada sama sekali pemikiran kayak di luar pelatnas menjadi lebih santai atau apa, tidak ada. Tetapi, lebih fleksibel dan lebih bisa memanage semuanya sehingga lebih enak menurut saya."

"Setelah ini saya pasti akan kembali ke klub awal juga. Bagaimana pun juga saya akan kembali ke asal saya pertama sebelum masuk pelatnas."

Baca Juga: Jadwal Perempat Final Thailand Open 2025 – 6 Wakil Indonesia Berebut Tiket Semifinal, Amri/Nita Hadapi Tuan Rumah Usai Bungkam Unggulan China

Meski begitu, pemain berusia 27 tahun itu mengaku siap jika dibutuhkan memperkuat Indonesia untuk turnamen beregu seperti Thomas Cup dan Sudirman Cup.

"Apapun itu ketika saya dibutuhkan oleh tim Indonesia pasti saya akan dengan senang hati dan 100 persen bermain untuk pertandingan mana pun, bukan hanya Thomas Cup," ujar Jonatan.

Wakil Ketua Umum 1 PP PBSI, Taufik Hidayat mengatakan bahwa setelah Jonatan berstatus pemain luar pelatnas, PBSI tetap akan berkolaborasi dengan Jonatan.

"Nanti kalau kami kolaborasi, kami tetap memantau juga. Bukan hanya 1 atau 2 pertandingan," ucap Taufik.

"Kalau memang di luar bagus dan bahkan lebih bagus, kami akan tetap memanggil seperti Rehan (Naufal Kusharjanto) dan Gloria (Emanuelle Widjaja)."

"Kami juga terbuka jika misalnya Jonatan mau menerapkan programnya di pelatnas di luar atau meminta masukkan dari kami. Kami dengan senang hati akan berbagi."

"Namun, untuk pertandingan yang diikuti Jonatan yang menentukan sendiri, tetapi kalau multievent PBSI yang menentukan pemain yang tampil."

Terkait rentang prestasi setelah kehilangan pemain senior Taufik memikirkan regenerasi.

"Berkaitan dengan rentang dan kehilangan senior, itu suatu yang normal. Dalam atlet ini tidak hanya di bulu tangkis, pasti ada regenerasi. Mau tidak mau, suatu saat nanti juga Jonatan Chico pasti akan keluar juga karena kami pernah mengalami juga."

"Nah pemain level bawahnya harus kami bangun, mereka harus siap untuk dijadikan ujung tombak suatu saat nanti," ucap peraih medali emas Olimpiade Athena 2004 itu.

"Semua akan dimakan oleh umur. Kami tidak akan selamanya di sini (pelatnas). Jadi bagaimana mengedukasi kepada para atlet ini setelah Jonatan tidak di sini."

"Tetap mereka juga ingin seperti Jonatan, sesuatu yang baik untuk depannya.
Saya harap juga, mungkin di awal mereka belum siap, tetapi mereka harus dan wajib siap untuk menggantikan Jonatan dan juga Chico."

"Dan nanti untuk kolaborasi untuk pertandingan, mungkin nanti ada undangan apa semua, saya rasa kita akan diskusi, dengan Jonatan, dengan Chico , dan mereka kalau prestasinya bagus, mereka masih tetap di atas, itu haknya beliau. Itu yang kami akan ikuti juga."

"Kami akan tetap meski tidak secara langsung memantau setiap hari seperti disini latihan kami pantau. Tetapi, setidaknya kami berkomunikasi, pengalaman latihannya juga kami akan lihat juga seperti apa."

"Kondisi kesehatannya juga seperti apa ke depannya. Mudah-mudahan mereka bisa lebih baik lagi, bisa mandiri. Kalau ini keputusan yang terbaik, kenapa tidak."

Kabid Binpres PP PBSI, Eng Hian menjelaskan program percepatan yang akan diakukan PBSI dengan mundurnya Jonatan dan Chico.

"Ya untuk program akselerasi tentunya sudah kami rencanakan untuk regenerasi ini. Tidak hanya di tunggal Putra, ada beberapa sektor juga harus kami programkan untuk akselerasi ini, terutama dalam mengejar program menuju Olimpiade 2028," tutur Eng Hian.

"Khususnya di tunggal putra tentunya ini bukan menjadi hal yang baru. Pada saat 2013-2014 dimana kondisi tunggal putra yang dialami oleh Jonatan sendiri ya waktu itu seniornya kosong, gap-nya kosong."

"Jonatan, Ginting, dan waktu itu dengan Ihsan menjadi pulang punggung tim nasional, saya bilang bukan, bukan tim PBSI, tim nasional."

"Dan program ini kami akan lakukan juga untuk Alwi, Ubed, dan yang lainnya.
Tapi disini tentunya lebih diuntungkan karena di pelatnas masih ada Ginting."

"Dia sebagai senior masih bisa menjadi model yang baik di pelatnas untuk adik-adiknya."

"Untuk program akselerasi tentunya program-program turnamen, latihan intensif tentunya sudah kami rencanakan, tidak hanya di tunggal putra, tetapi di semua sektor."

"Dan kita bisa lihat juga dari ganda putra yang walaupun di turnamen challenge sudah mulai terlihat prestasinya. tentunya sektor lain bisa mengikuti progres ini."

Baca Juga: Rekap Hasil Thailand Open 2025 – Sabar/Reza Temani Fajar/Rian ke Perempat Final Usai Dikejutkan Ganda Putra Ranking 105 Dunia, 6 Wakil Indonesia Melaju

Artikel ini juga terbit di https://bit.ly/4mjonqP



from Parena – Pastikubisa https://ift.tt/i8znk1S
via IFTTT

Comments